Tuesday, December 30, 2014

Investor Aktif Bertransaksi, Pasar Uang Domestik Bergerak Variatif

Financeroll – Pada perdagangan Selasa (30/12) nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta  bergerak melemah sebesar 10 poin menjadi Rp 12.445 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 12.435 per dolar AS.  Sementara laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sebesar 48 poin.   Sebelumnya, Indeks sempat jatuh ke zona merah tapi hanya sampai di 5.175 setelah itu naik kembali. Rentang pergerakan IHSG lebih tipis dibandingkan perdagangan kemarin.


Investor masih terlihat waspada mencermati perkembangan ekonomi global. Kondisi itu membuat outlook mata uang rupiah menjadi netral.  Mata uang rupiah kembali berada di area negatif setelah sempat menguat tipis pada perdagangan kemarin.  Faktor global mendorong mata uang rupiah pada akhir tahun ini kembali tertekan.


Masih adanya sentimen pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) kembali membayangi laju mata uang rupiah, beberapa data-data ekonomi AS diantaranya tingkat keyakinan konsumen dan klaim pengangguran diekspektasikan positif. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa (30/12) ini tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp 12.436 dibandingkan hari sebelumnya, Senin (29/12) di posisi Rp 12.434 per dolar AS.


Dari bursa saham, menutup  perdagangan Sesi I, Selasa (30/12), IHSG naik tipis 7,610 poin (0,15%) ke level 5.185,983. Indeks bertahan di zona hijau meski bursa-bursa di Asia berjatuhan ke zona merah.  Selain itu, aksi beli selektif di saham-saham unggulan berhasil menahan posisi IHSG tetap positif.


Maraknya aksi beli jelang penutupan perdagangan langsung membuat IHSG melambung.  pada akhir perdagangan terakhir tahun ini, IHSG melonjak 48,574 poin (0,94%) ke level 5.226,947. Sementara Indeks unggulan LQ45 menanjak 5,767 poin (0,65%) ke level 898,581.


Tercatat seluruh indeks sektoral pun akhirnya menguat berkat aksi beli tersebut. Investor asing masih terus melepas saham sampai hari ini.  Transaksi investor asing di pasar reguler tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) tipis senilai Rp 15,947 miliar. Sedangkan di seluruh pasar terpantau net buy (beli bersih) sebesar Rp 2,495 triliun akibat transaksicrossing saham.


Transaksi  berjalan cukup ramai dengan frekuensi sebanyak 212.309 kali dengan volume 10,797 miliar lembar saham senilai Rp 9,089 triliun. Sebanyak 141 saham naik, 131 turun, dan 72 saham stagnan.  Volume dan nilai transaksi perdagangan hari ini naik cukup tinggi berkat aksi tutup sendiri (crossing) saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) senilai Rp 2,5 triliun oleh broker CLSA Indonesia (KZ).


Di sisi lain, bursa regional yang pagi tadi kompak menguat kini berubah 180 derajat menjadi kompak melemah. Rendahnya harga minyak dunia memberi sentimen negatif.  Sementara situasi dan kondisi bursa-bursa regional sore ini: Indeks Nikkei 225 melonjak 279,07 poin (1,57%) ke level 17.450,77, Indeks Hang Seng menanjak 272,08 poin (1,14%) ke level 23.501,10, Indeks Komposit Shanghai menipis 2,20 poin (0,07%) ke level 3.165,81, dan  Indeks Straits Times berkurang 5,18 poin (0,15%) ke level 3.362,51. [geng]



Investor Aktif Bertransaksi, Pasar Uang Domestik Bergerak Variatif

No comments:

Post a Comment