Sunday, November 30, 2014

Dolar AS masih bisa berjaya kembali

 


Mata uang dolar Amerika pada perdagangan di awal pekan ini berhasil menguat terhadap major currencies lainnya ditengah merosotnya berbagai komoditas pasca referendum di Swiss mengenai harapan terhadap bank sentral Swiss agar supaya menyimpan cadangannya ke dalam berntuk emas telah sirna. Namun kegagalan tersebut telah memicu greenback AS kembali perkasa.


Mata uang yen kembali berada dalam jalur pelemahannya karena pengaruh kebijakan bank sentral Jepang yang tetap dengan kebijakan lunaknya. Perbedaan proyeksi kebijakan moneter Federal Reserve Amerika dengan Jepang masih menjadi faktor utama pelemahan yen dalam beberapa pekan terakhir ini.


Sedangkan dolar Australia kembali terpuruk menyentuh level terendahnya di awal pekan ini dipicu oleh hasil kurang memuaskan dari data manufaktur Tiongkok serta imbas dari kemerosotan harga emas dunia yang ada korelasi terhadap pergerakan dolar Australia yang sering disebut comodity currency.


Untuk perdagangan hari ini tidak banyak data ekonomi yang mempengaruhi pergerakan, hanya ada data manufaktur U.K dengan estimasi sedikit membaik, danda data manufaktur Amerika yang diperkirakan akan membaik pula. Sedangkan pernyataan yang perlu diwaspadai pernyataan dari anggota FOMC Dudley dan Fischer.


Untuk pergerakan hari ini kami memperkirakan mata dolar Amerika berpotensi bisa menguat kembali terhadap major currencies lainnya sebagai imbas dari kemerosotan bursa komoditi seperti minyak dan emas. Para investor cenderung melirik greenback AS kembali karena kepercayaan terhadap pemulihan ekonomi AS diperkirakan akan mengubah kebijakan moneternya pada tahun depan.



Dolar AS masih bisa berjaya kembali

No comments:

Post a Comment