Tuesday, January 20, 2015

Investor Aktif Bertransaksi, Pasar uang Domestik Bergerak Variatif

Financeroll  - Pada perdagangan Selasa (20/1) nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta  sore bergerak melemah dua poin menjadi Rp 12.592 dibanding sebelumnya di posisi Rp 12.590 per dolar AS.  Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 13 poin, balik arah ke zona hijau berkat aksi beli investor domestik. Dana asing Rp 337 miliar mengalir keluar lantai bursa, total sudah Rp 2,7 triliun sejak awal tahun.  Setelah naik sampai ke 5.162, Indeks langsung terkena koreksi.


Produk domestik bruto (PDB) tahunan Tiongkok tumbuh 7,3 persen pada kuartal ke-4 2014, lebih tinggi dari estimasi 7,2 persen.   Produksi industri Tiongkok meningkat 7,9 persen untuk bulan Desember 2014, lebih baik dari prediksi kenaikan 7,4 persen.  Tiongkok yang merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia itu menjadi salah satu penopang bagi mata uang Rupiah sehingga tidak tertekan lebih dalam terhadap dolar AS.  Keputusan pemerintah Indonesia yang kembali menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi serta menurunkan harga elpiji 12 Kg dan semen dapat meredakan kecemasan atas ancaman perlambatan ekonomi Indonesia.


Meski demikian,  sentimen dari bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) masih cukup kuat masih membebani laju rupiah. Federal Reserve telah memberi sinyal untuk mulai menaikan suku bunga tahun ini, hal itu berbeda dengan kebijakan negara maju lainnya.  Pada minggu lalu, bank sentral Swiss telah memberlakukan suku bunga negatif 0,75 persen dan kebijakan ini juga diikuti oleh bank sentral Denmark yang kemarin menurunkan suku bunga depositonya menjadi minus 0,2 persen.  Kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa (20/1) ini tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp 12.659 dibanding hari sebelumnya, Senin (19/1) di posisi Rp 12.612 per dolar AS.


Dari bursa saham, menutup perdagangan Sesi I, IHSG melemah 25,705 poin (0,50%) ke level 5.126,388 terkena tekanan jual investor asing. Indeks menjadi satu-satunya yang ‘merah’ di antara bursa Asia yang kompak menguat.  Investor domestik masih jadi penggerak bursa sejak awal tahun ini dengan konsisten membeli saham. Sedangkan investor asing belum berhenti melepas saham.  Tercatat aksi beli investor domestik di saham-saham unggulan berhasil membawa Indeks balik arah ke zona hijau jelang penutupan perdagangan.


Pada akhir  perdagangan, Selasa (20/1), IHSG menguat 13,997 poin (0,27%) ke level 5.166,090. Sementara Indeks LQ45 naik 3,636 poin (0,41%) ke level 890,900.  Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 337,631 miliar di pasar reguler dan negosiasi.  Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 232.303 kali dengan volume 5,987 miliar lembar saham senilai Rp 6,269 triliun. Sebanyak 110 saham naik, 169 turun, dan 101 saham stagnan.


Sementara bursa-bursa regional akhirnya bergerak kompak menguat hingga penutupan perdagangan hari ini. Ekonomi Tiongkok yang tumbuh lambat tidak jadi penghambat laju bursa regional.  Berikut situasi dan kondisi bursa regional sore ini:  Indeks Nikkei 225 melonjak 352,01 poin (2,07%) ke level 17.366,30, Indeks Hang Seng naik 212,67 poin (0,90%) ke level 23.951,16, Indeks Komposit Shanghai menanjak 56,70 poin (1,82%) ke level 3.173,05, dan  Indeks Straits Times menguat 23,76 poin (0,72%) ke level 3.331,46. [geng]



Investor Aktif Bertransaksi, Pasar uang Domestik Bergerak Variatif

No comments:

Post a Comment